Sepotong Cerita Pelatih di Balik prestasi. -->

Pasang Iklan Disini

Pasang Iklan Anda Disini !!!.....,

red2

Sepotong Cerita Pelatih di Balik prestasi.

Selasa, 29 November 2022

Merdekaanews.Com, Bekasi -  Simon Edward Sirait, adalah nama lengkap dari Kepala Pelatih (Head Coach) tenis lapang kursi roda NPCI Kab. Bekasi. Tubuhnya kekar berwarna gelap, sudah malang melintang selama belasan tahun di lapangan tenis dan berbagai even pernah dia lakukan baik dalam even daerah, nasional maupun internasional.


Mantan atlet peraih medali Perunggu di Asean Paragames 2011 ini cukup humoris, ketika ditemui di sela-sela acara UPP di Stadion Wibawa Mu

kti, Coach Simon demikian panggilan akrabnya bercerita awal mula keterlibatannya di NPCI Kabupaten Bekasi yaitu sejak bertemu dengan Haji Norman, Sekum NPCI Kabupaten Bekasi.

"Awalnya saya cuma mau daftar jadi atlet untuk memperkuat tim tenis lapangan di Peparda, eh gak taunya malah ditawarin sekaligus melatih atlet-atlet pemula", katanya.


Setelah berpikir dan mempertimbangkan sekian lama, akhirnya mantan alumni Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan Jurusan Kepelatihan IKIP Medan tahun 1994 ini akhirnya menerima tawaran tersebut.

"Awalnya kami hanya berlatih fisik dengan peralatan seadanya di luar dan sesekali diijinkan berlatih di track stadion Wibawa Mukti, dikarenakan belum ada lapangan. Hingga semester pertama hanya berlatih peningkatan kebugaran fisik, calon-calon atletnya ada Dimas, Kukuh, Ahmad, Iin, Wiwin, Ilham dan Sidik", terangnya.


Ditambahkan, pembinaan dan pelatihan juga kerap mengalami hambatan dikarenakan sedang mewabahnya Covid-19, disana-sini ada larangan berkumpul, sebagian atlet juga sering dipulangkan yang mengakibatkan seringnya program latihan tidak dapat berjalan. Namun dalam kurun waktu setahun terakhir, kami berinisiatif tetap latihan secara mandiri di lapangan tenis Hutan Kota Pemkab Bekasi, setiap hari Selasa dan Sabtu.

"Itupun kurang maksimal, karena setiap latihan kami harus selalu mengenakan masker, jadi bayangin aja waktu kita mengejar bola ngos-ngosan tapi hidung tertutup masker, hmm lumayan harum oksigen yang kita hirup,” candanya.


Ketika ditanya apa saja hambatan lainnya, Simon tidak menampik khususnya di peralatan sebagai penunjang utama masih sangat terbatas seperti kursi roda, raket dan bola.

"Kursi roda sehari-hari yang kita pakai semuanya sudah ketinggalan zaman /uzur usianya pak, belum lagi saat kita latihan bermanuver kursinya sering rusak, kaster depan pecah dan besinya patah. Beruntung semua momen itu dapat dilalui melalui kerja sama tim dan atensi antar pengurus,” terangnya.


Mengakhiri perbincangan, Simon berharap semoga raihan medali timnya dengan 3 Emas, 5 Perak dan 1 Perunggu di ajang Peparda VI Jabar ini dapat memacu semangat dan acuan bagi semua kalangan, baik para atlet tenis, Dispora, Pengurus NPCI maupun komunitas difable lainnya di Kabupaten Bekasi.

"Terima kasih atas dukungannya selama ini, dan selamat untuk kontingen Kabupaten Bekasi yang berhasil menjadi juara umum, semoga olahraga disabilitas khususnya di Kabupaten Bekasi semakin maju dan tetap berjaya,” tandasnya.