KomentarMERDEKANEWS Memukul si pencemooh adalah berkat bagi yang sedang bertumbuh dewasa dan teguran menyadarkan orang dewasa.
Kita sering hidup didunia melihat si pencemooh berkeliaran kesana sini dan mereka sering mencari lawan bicara bahkan bisa membuat grub untuk mencemooh atau menghina, menertawakan hal yang dibicarakan. Kehidupan si pencemooh di dunia sekarang dikenal dengan " Si pengosip" mereka akan mencari hal-hal buruk orang entah aib, masalahny, bahkan masa lalu seseorang untuk jadi topik pembicaraan. Hidup mereka itu sangat merugikan orang lain bahkan diri mereka sendiri tanpa disadari. Ruginya kar'na mereka merasa mereka benar dan mereka membuat hidup sesama mereka susah bahkan menambah beban bagi mereka. Terus cara untuk menghindari kehidupan si pencemooh dari kehidupan kita yaitu di pukul, sebab firman-Nya katakan"Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf."(Amsal 19 : 25). Dikatakan jikalau si pencemooh kau pukul maka orang yang berpengalaman menjadi bijak, artinya jika pencemooh merasa sakit saat dipukul kita yang melihat pasti akan berpikir ternyata jadi pencemooh itu tidak menguntungkan tapi merugikan itu yang namanya kita menjadi bijak karna kita dapat pemahaman baru bahwa menjadi si pencemooh tidak ada untungnya. Di pukul ini bukan kontak fisik ya pakai tangan dan lain-lain tapi pakai kata-kata yaitu kita menceritakan hal-hal buruk kepada mereka si pencemooh sehingga mereka yang pencemooh ini juga sadar yang dilakukan dirinya t
idak benar, akhirnya ia menyesal dan ia pasti merasakan sakit dan lebih sakit dari pukulan kontak fisik. Jika kita sudah melihat si pencemooh dipukul otomatis kita paham hidup si pencemooh sehingga kita menjauh dan mendekatkan diri pada hal-hal bijak dan yang mendekat diri pada hal-hal itulah orang yang bertumbuh dewasa secara berpikir bahkan bertindak. Dan jika kita sudah dewasa jangan pernah kita sombong sebab ada waktu dimana kita pasti melakukan kesalahan secara segaja maupun tidak segaja sebab iblis tidak pernah berhenti menyerang kita untuk buat kesalahan tapi Tuhan juga tidak berhenti untuk menegur, maka teguran itu pasti akan datang pada kita sewaktu-waktu makanya firman-Nya tadidi katakan"jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf" orang berpengertian itu pasti orang dewasa dan ia menjadi insaf jika responnya menerima teguran. Maka jika bertumbuh dewasa atau sudah dewasa harus siap ditegur juga.
Amin.
Tuhan mengasihi kita.
Tuhan memberkati kita.