KEBAHAGIAAN HANYA DATANG DARI TUHAN -->

Pasang Iklan Disini

Pasang Iklan Anda Disini !!!.....,

red2

KEBAHAGIAAN HANYA DATANG DARI TUHAN

Selasa, 18 Juli 2023

 MERDEKAANEWS seseorang yang tampaknya sudah memiliki segalanya uang, harta, kekayaan, nama, jabatan, popu­laritas, kesehatan, keluarga, bahkan teman tapi entah mengapa orang tersebut masih terlihat/terkesan kurang bahagia?

Tentunya, kita tidak membaca kata “bahagia” di wajah orang itu, dan kita pun tidak berani bertanya, “Apakah kamu bahagia, Teman?” Tapi, apa yang tecermin dari sikap dan tindak-tanduk atau apa yang diperbuatnya dari sepengamatan kita, telah cukup untuk menunjukkan/membuktikan apakah orang itu bahagia atau tidak.

Dia memiliki uang, tapi uang itu dihambur-hamburkannya untuk hal-hal yang tak berguna bahkan merugikan diri sendiri, misalnya membeli obat-obatan terlarang; dia memiliki kekayaan tapi s


etiap menit masih harus bekerja keras tanpa henti untuk menambah lagi keka­yaannya yang dirasa belum cukup dan jauh dari lebih; dia memiliki harta tapi hartanya setiap hari dijaga, takut hilang atau dicuri orang; dia memiliki nama baik tapi berbuat hal-hal yang menyeleweng hingga nama baik pun tercemar; memiliki jabatan tapi korupsi sampai-sampai jabatan pun dicopot; memiliki popularitas tapi erat dengan kehidupan malam dan obat-obatan terlarang; memiliki kesehatan tapi minum minuman keras yang merugikan kesehatan sendiri; memiliki keluarga tapi masih mau selingkuh dan anak-anak pun ditinggal; memiliki banyak teman tapi di mana-mana selalu merasa diri hampa, hati demikian sepi, dingin, sunyi, bagai tak memiliki seorang teman pun.

Teman, beberapa waktu lalu, penulis menerima sms panjang dari kakak penu­lis. Sms itu berisi banyak kata-kata renungan yang membuat penulis tersadar lalu memutuskan untuk membuat tulisan ini. Kata-kata renungan itu sendiri didapat­nya dari anak seorang famili kami di Jakarta. Penulis berniat membagikannya kepada teman-teman pembaca TRP.

Ini adalah kata-kata renungannya, semoga bisa disimak:

-Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrak­kan badannya ke kereta api.

-Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal dari AS, tidak akan meminum obat tidur hingga over dosis.

-Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G Vargas, presiden Brazil, tak akan menembak jantungnya sendiri.

-Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari AS, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga over dosis.

-Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Prancis, tidak akan bunuh diri akibat sebuah acara di televisi.

-Ternyata bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya, atau sesukses apa pun hidupnya.

-Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri. Mampukah dia mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal?

-Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli ke­ba­ha­giaan itu, dan kita akan sulit mendapatkan karena su­dah diborong oleh mereka.

-Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di Bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada.

-Yang kita butuhkan adalah hati yang bersih dan ikhlas serta pikiran yang jernih, maka kita bisa menciptakan rasa bahagia itu kapan pun, di mana pun, dan dengan kondisi apa pun.

-Kebahagiaan itu milik orang-orang yang dapat bersyukur.

-Jika kamu tak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini.

-Untunglah kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia, jadi kita tak perlu membeli atau pergi mencari kebaha­giaan itu.

Selain dari poin-poin di atas, penulis masih ingin menambahkan lagi beberapa poin. Kadang, dalam keadaan memiliki segalanya, seseorang malah tak mampu bersyukur, selalu merasa tak puas, belum cukup, atau tidak bagus, se­hing­ga dia pun ti­dak bahagia.

Atau, dalam keadaan memiliki segalanya, seseorang terlalu takut sewaktu-waktu apa yang dimilikinya itu bisa hilang, dia terlalu melekatkan diri pada barang tersebut, sehingga selalu merasa khawatir, otomatis kebahagiaan yang sudah ada di tangannya pun menjauh.

Nah, sekarang, sudah tahukah teman-teman di mana letak kebahagiaan itu?