Sambut HUT RI 78, MPW Pemuda Pancasila Gelar Diskusi Tantangan Politik Nasional Kedepan -->

Pasang Iklan Disini

Pasang Iklan Anda Disini !!!.....,

red2

Sambut HUT RI 78, MPW Pemuda Pancasila Gelar Diskusi Tantangan Politik Nasional Kedepan

Minggu, 13 Agustus 2023

Merdekaanews.Com, Jakarta - Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW-PP) DKI Jakarta menggelar diskusi untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-78 sebagai rasa nasionalis kepada bangsa. Gelaran  Seminar dengan bertajuk " Tantangan Politik Indonesia Di Masa Depan".


Acara seminar ini diadakan oleh Bidang Pendidikan Sumber daya Manusia, Pariwisata dan Seni Budaya MPW PP DKI,


Dalam Seminar ini dihadiri para Ketua bidang, anggota serta kader-kader yang berada di wilayah DKI Jakarta dan  diadakan di Grand Kemang Hotel, Jakarta, 12/08/2023.


Pembicara yang hadir Prof. Wahyu Prasetyawan, memberikan paparannya tentang pandangan ideologi bangsa saat ini yang sangat mengkhwatirkan dalam sebuah perbedaaan politik , " Ujarnya.

"Dalam salah satu pembicaraannya mengatakan, "Dalam buku- buku ekonomi politik mengungkapkan Demokrasi adalah pertarungan antara elite dan rakyat".


Lebih lanjut Prof Wahyu, "Mengungkapkan "Demokrasi diberikan ketika rakyat kuat, Reformasi itu terjadi karena rakyat kuat".


Hal yang sama juga dikatakan oleh, " Arudi Sekretaris Umum MPW PP DKI mengatakan," Tantangan Politik Indonesia masa depan adalah kolaboratrium untuk melihat kedepan Caleg- caleg / Bacaleg yang ada di PP terhadap masa depan Indonesia".

"Kondisi politik sekarang yang sedang gonjang- ganjing kedepannya harus kita bangun komitmen teman- teman di MPW untuk memutuskan suatu fokus bahwa Indonesia harus maju kedepannya," Ucapnya.

"Semoga acara ini dapat lebih di tindaklanjuti dengan acara- acara lainnya, agar kedepannya kita lebih semangat dan sukses," tambahnya.



Apa Yang Diberikan ke Anggota dalam acara ini;


"Materi- materi yang di berikan untuk mendalami kedepan bacaleg- bacaleg diberikan pengetahuan pemahaman bagaimana Indonesia kedepannya," Tuturnya.

Agar mampu jika terpilih sebagai caleg menjalankan aspirasi rakyat yang memilihnya, jangan sampai setelah terpilih meninggalkan kewajibannya, untuk membimbing dan menuntun masyarakat yang telah memilihnya untuk menjadi calon legislatif.


"Pada prinsipnya Pemuda Pancasila ada di mana- mana dan tetap di mana- mana, utuh dalam koridor Pemuda Pancasila DKI Jakarta, kita siap dimana- mana tapi tidak kemana- mana untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat Pemuda Pancasila," ungkap Arudi.


Sementara itu, Berlian Benyamina Rungkat B.BA, S.Sos sebagai moderator acara, sekaligus Bacaleg DPR-RI Partai Golkar Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu) mengatakan pentingnya memahami tantangan politik.


"Pentingnya Memahami Tantangan Politik Indonesia Pasca Reformasi yang rentan dengan berita HOAX yang menyesatkan dan *menyebabkan* perpecahan anak bangsa sehingga timbul istilah Kampret,Cebong,Kadrun yang saling menghujat, saling memfitnah dan ujaran kebencian dipertontonkan di ruang publik. Hal tersebut merusak akal sehat, melanggar kamtibmas dan degradasi moral bangsa. Yang seharusnya kita persiapkan adalah memilih pemimpin yg cerdas di Pemilu 2024, karena Indonesia di tahun 2025 memasuki masa Bonus Demografi dan pada tahun 2045 memasuki Tahun Indonesia Emas ( 100 tahun Indonesia Merdeka)


Denny Wardhana ketua Bidang Pendidikan Sumber Daya Manusia, Pariwisata dan Seni Budaya mengatakan,"

Acara ini di adakan untuk Bacaleg- bacaleg yang ada di anggota- anggota PP DKI, bukan semacam pembekalan".


"Ini sekedar pengetahuan politik, yang dapat MPW berikan kepada bacaleg PP," Imbuhnya.

"Bacaleg- bacaleg ini ingin ada pembekalan dan setelah acara ini kita akan memberikan pembekalan dan pembekalan ini mestinya dari pusat".


"Total Bacaleg- bacaleg yang ada dua puluh delapan orang untuk wilayah DKI," Tukas Denny.

"Karena kita MPW Wilayah DKI, saya berharap jika ada pembekalan baik itu dari pusat atau wilayah, tentunya caleg- caleg itu tahu untuk membawa diri, bagaimana menjadi caleg dan mudah- mudahan 50 persen m


enjadi anggota dewan," Pungkasnya.