MERDEKAANEWS Prof. Dr. Sumaryoto mengatakan,
"Ini kan masalahnya cukup rumit. karena kalau sudah
bisa yang dipengaruhi oleh dolar Amerika
jadi kalau dilihat dari sisi cadangan devisa
kurs terhadap mata uang asing atau valas sejarah logika
yang jelas kalau impor kita
tidak direm maka itu akan mempengaruhi
record cadangan devisa
yang akan berpengaruh terhadap ending out perekonomian Indonesia
karena patokan ukurannya adalah berapa seberapa besar seberapa besar cadangan devisa? kita Indonesia kita Indonesia
karena itu adalah indikator Kemampuan suatu negara untuk mengimpor yang jadi persoalan persoalan kata Rektor Unindra Prof Doktor Sumaryoto
kita selanjutnya
juga melihat
Sisi Ekspor kita
sebenarnya Kalau ekspor tidak kuat
ini maka bisa secara perlahan tapi pasti akan penyu
sambungnya
lebih lanjut Rektor Unindra ini menjelaskan
disitulah sebenarnya karena dengan ekspor yang kuat maka secara otomatis cadangan devisa Indonesia bertambah
jadi
letaknya sebenarnya di bidang ekspor impor baik
barang maupun jasa
soalnya itulah bebannya ekspor-impor
dan persoalannya
adalah adalah banyak bergantung pada impor
apalagi saat ini panjang musim kemarau
sehingga akan impor beras belum lagi impor bahan baku hingga barang jadi
dan menjadi program sing masing masing-masing perusahaan yang membutuhkan dolar atau valuta asing
dan ini yang akan menjadi persoalan sendiri
jelas Profesor Doktor Sumaryoto
Profesor Doktor Sumaryoto mengungkapkan bahwa Ada cara lain
Memang Ada cara lain
misalnya dan ini merupakan kebijakan dari Bank Indonesia
dan bagaimana BI mengendalikan kurs rupiah ini ? yaitu dengan
membuat kebijakan melonggarkan suku bunga
sebenarnya begini ya untuk
menarik atau mengurangi uang beredar
ya dengan menaikkan suku bunga
tetapi nanti akan terjadi suatu kontraksi
dengan investasi karena kalau suku bunga naik maka otomatis inventa investasi menurun investasi menurun Sehingga menjadi persoalan
ungkapnya Rektor Unindra ini juga menambahkan penjelasannya
gejala yang umum
pada akhir tahun ini Dimana banyak perusahaan yang memerlukan valuta asing?
untuk menutup atau mengatur bank
cicilan Bank dan itu yang menjadi masalah berat sehingga berakibat pada kenaikan kurs dolar terhadap mata uang Rupiah
karena banyak perusahaan butuh dolar
maka kurs dollar ini akan naik di akhir tahun ya itulah gejala umum menjelang akhir tahun
dan menjelang musim kemarau panjang ini
banyak yang memborong valuta asing
karena butuh valuta asing untuk membayar bank dan di pasar uang akan terjadi interaksi sehingga kurs valas akan naik
sehingga memang memang banyak dirugikan kalau kenaikan kurs Rupiah terhadap dolar itu
tambah Profesor Doktor Sumaryoto Beliau juga menegaskan dengan utang membengkak bisa jadi
untuk masuk valuta asing
misalnya untuk investasi kemudian juga pinjaman baru itu
baru akan mengerem karena banyak dolar yang dibutuhkan
sebab patokannya Indonesiakan pada dolar atau valuta asing dan otomatis akan mengerem valuta asing yang ada yang dimiliki untuk Indonesia ini
tegas Profesor Doktor Sumaryoto
Rektor Unindra ini juga mencontohkan misalnya
dalam ekspor
ditentukan rupiah bukan dalam dolar misalnya
harga kurs 1 dolar khusus dari Rp15.000
naik menjadi Rp16.000
jadi jumlah yang diperoleh dalam rupiah akan naik kalau
ekspor nya tetap ya dipatok sekarang 1 dolar Rp15.000 tadinya sekarang menjadi 1 dolar Rp16.000 berarti jadi ada kenaikan
karena kurs bukan kenaikan karena volumenya 1000
tetapi yang sehat adalah sebenarnya kenaikan karena volume bukan karena kurs
karena kalau lembaran yang sama tetapi ini akan berbalik Iya akan naik
tetapi tetapi impor juga akan berarti sama saja
Itulah permasalahannya tegasnya.
jadi kalau kenaikan ekspor karena kurus itu tidak sehat
itu semua cara semu karena aku kalau diimpor itu akan menambah
naik turun kurs
kan sekarang kan kurs pasar jadi bebas
maka
terang Profesor Doktor Sumaryoto
Nah kalau cadangan devisa Kita Kuat lebih baik kurs tetap dan ini
tidak terombang-ambing kan dengan menggunakan kurs tetap tetapi ada plus minusnya tergantung pada kondisi ekonomi Indonesia
Jadi kalau cadangan devisa Kita kuat, maka pengusaha itu datang
jadi ada plus minus tergantung pada kondisi perekonomian Amerika
profesor Dr Sunarto menjelaskan jika penerapan kurs bebas
lalu kalau dipotong atau ditetapkan kurs bebas sekian lalu kalau dipotong atau ditetapkan kurs bebas sekian tetapi di luar kita bergejolak
ya karena pasar bebas aja kalau pemerintah enggak fokus ya. Sebenarnya kalau mau ekonomi yang sehat maka kurs valuta asing yang tidak terarah bukan yang multilateral.
bilateral Indonesia dengan Arab Saudi sendiri lalu kost bilateral Indonesia dengan Malaysia sendiri
atau Indonesia dengan Jepang sendiri dan lain negaranya
dengan menerapkan kurs bilateral pungkas Rektor Unindra, Profesor Doktor Sumaryoto0
Rupiah terhadap dolar itu
tambah Profesor Doktor Sumaryoto Beliau juga menegaskan