Jakarta - Dr Guntur Talajan, SH, MPd, sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) sekaligus Ketua Kerukunan Dayak Ot Danum Kalimantan Tengah menghadiri hari jadi IPSI ke 77 bertempat di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu, 31 Mei 2025 dan mengatakan silat di Kalimantan Tengah.
“Salah - satunya kuntau, lawang sekepeng dan lain lain. Jumlah perguruan silat di Kalimantan Tengah yaitu Tradisional ada 33 dan Nasional ada 17.
Untuk partisipasi, sambungnya, sudah mengikuti event nasional baik pra PON maupun PON.
“Walau tidak dapat medali optimis PON nanti akan dapat,” katanya dengan ramah.
Pencak Silat telah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, sehingga generasi muda harus melestarikannya.
"Pencak Silat juga menjadi primadona Indonesia di event internasional untuk mendulang medali,”ujarnya.
Saat ini IPSI di Kalteng sudah ada di 13 Kabupaten dan Kota di bawah kepemimpinan Guntur pada periode kedua maka silat akan berkembang dan maju.
“Juga pengurus di IPSI Pusat sebagai bidang seni budaya sudah empat kali ke Jakarta, berharap Prabowo dapat berkunjung ke Kalteng,” tuturnya.
Kalimantan Tengah terus belajar dari Jatim, Jabar, dan lain lain, serta bisa ke tingkat dunia, Bahwa kalteng pernah mau gelar event nasional 2021 tetapi ada wabah covid 19 sehingga acara dibatalkan.
Ketum IPSI Kalimantan Tengah ini juga Berpesan agar pengurus dibawah kepemimpinannya rukun dan damai, konsolidasi dan meningkatkan kuantitas dan kualitas. Seperti falsafah ‘Huma Betang Isen Mulang’.
Sosok Alm. Eddie Marzuki Nalapraya, pandangan beliau agar terus belajar, tekun bekerja dan kerja keras.
Agar ke depan pihak pemerintah bisa lebih solid dengan kelembagaan adat Dayak selama ini, melihat keberadaan Perguruan Silat Kuntau, dan Perguruan lainnya dalam melestarikan kebudayaan seni bela diri, bisa dibina dan diperhatikan.
Pelestarian kebudayaan yang dimiliki masyarakat adat Dayak Kalteng perlu dilestarikan demi anak cucu, agar mengetahui kebudayaan dan sejarah leluhurny
a pada zaman bahari.