MERDEKAANEWS JAKARTA
Indonesia Raya Puluhan massa yang menamakan dirinya sebagai Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI memadati ruas jalan Diponegoro Jakarta pada Rabu, 21 Pebruari 2024. Aksi demo tersebut bertujuan untuk mengecam keras tindakan LBH Jakarta yang memprovokasi mahasiswa untuk melakukan demonstrasi pemakzulan Jokowi sekaligus mengutuk keras isu rasisme yang dihembuskan oleh LBH Jakarta.
Pantauan awak indonesiaraya.id, sejak pukul 15.00 Wib massa demonstran berkumpul didepan Kantor LBH Jakarta melakukan konvoi berjalan long march sambil
membentangkan spanduk aksi menuju Gedung Bawaslu RI. Aksi demonstraasi tersebut dipimpin langsung oleh Team Eksekusi Aksi seperti Salim Retob
Indonesia Raya Puluhan massa yang menamakan dirinya sebagai Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI memadati ruas jalan Diponegoro Jakarta pada Rabu, 21 Pebruari 2024. Aksi demo tersebut bertujuan untuk mengecam keras tindakan LBH Jakarta yang memprovokasi mahasiswa untuk melakukan demonstrasi pemakzulan Jokowi sekaligus mengutuk keras isu rasisme yang dihembuskan oleh LBH Jakarta.
Pantauan awak Media indonesiaraya, sejak pukul 15.00 Wib massa demonstran berkumpul didepan Kantor LBH Jakarta melakukan konvoi berjalan long march sambil
membentangkan spanduk aksi menuju Gedung Bawaslu RI. Aksi demonstraasi tersebut dipimpin langsung oleh Team Eksekusi Aksi seperti Salim Retob
(Kortum/Pengarah), Mahmud Tamher (Koordinator Lapangan 1), dan Faisal Ngabalin (Koordinator Lapangan 2).
"Kami mengutuk tindakan LBH Jakarta yang memprovokasi para mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi menjatuhkan Presiden dan Pemerintah yang sah," ucap Mahmud Tamher saat berorasi di depan Kantor LBH Jakarta.
Padahal sebut Mahmud, Presiden Jokowi dan Pemerintah saat ini telah banyak melakukan hal positif kepada wilayah Indonesia Timur. Dirinya juga meminta LBH Jakarta untuk tidak membangun isu rasisme kepada pihaknya.
"Pemerintah sudah banyak mengerjakan banyak hal kepada kami di Indonesia Timur sana. Jadi jelas kami tidak terima jika kalian menganggap bahwa Jokowi tidak melakukan apa-apa kepada kami
orang Timur akan meminta saudara-saudara kami di Indonesia Timur sana untuk datang kemari untuk menggeruduk dan membasmi siapapun di LBH Jakarta yang mengatakan kami ini adalah preman. Kami besar dan sekolah di Jakarta ini jadi jangan sebut lagi kami ini kumpulan preman," katanya.
Sementara Faisal Ngabalin menegaskan pihaknya yang terdiri dari orang-orang Maluku, NTT dan Sulawesi sebagai bangsa preman.
"Saya kutuk keras pernyataan kalian wahai LBH Jakarta yang menyebut kami sebagai bangsa preman. Itu tidak benar, sekali lagi kami tegaskan kami bangsa Indonesia Timur menyatakan siapapun berhak menyampaikan pendapat persoalan bangsa di muka umum tapi tolong hargai masa tenang setelah pemilu. Biarkan KPU dan Bawaslu bekerja tenang untuk memproses hasil Pemilu," katanya.
Faisal juga meminta agar LBH Jakarta segera membuat video klarifikasi permintaan maaf atas pernyataannya yang menyatakan pihaknya sebagai kumpulan aktifis preman.
"Kalau LBH Jakarta tidak meminta maaf kepada kami masyarakat bangsa Indonesia Timur 1x24 jam maka jangan salahkan kami jika pada hari Jumat tanggal 23 Pebruari untuk datang kemari untuk mengepung dan bertindak anarkis disini," ucapnya.
"Kami tegaskan sekali lagi bahwa kami ini adalah aktifis dan intelektual murni jadi tolong jangan sebut kami sebagai bangsa preman. Kami adalah bangsa yang diasingkan dan disingkirkan di negara kami berhak mendapat keadilan dan kesetaraan di negara ini. Melalui aksi demontrasi ini kami sampaikan kepada saudara- saudara kami baik di Jakarta dan di Indonesia Timur sana bahwa kami tegaskan bahwa kami adalah aktifis dan intelektual yang beradab dan taat azas kepada
aturan dan konstitusi," tuturnya.
Selain berorasi, aksi demonstrasi massa Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur juga membentangkan spanduk yang bertuliskan "Stop Rasisme Lawan Rasisme" dan "LBH Katanya LSM HAM Tapi Kog Rasis !!".
"Kami minta agar aparat kepolisian segera menangkap para aktor intelektual yang menghembuskan isu rasisme dan berniat berbuat kerusuhan dan keonaran di Republik ini. Jangan sampai LBH Jakarta ini ditunggangi dan ngotot oleh pihak lain untuk membuat keributan di negeri ini," kata Mahmud lagi.
"Negara harus tegas kepada oknum-oknum yang mencoba memprovokasi dan mengadu domba anak bangsa. Bahwa pernyataan mereka yang mengatakan bahwa orang Indonesia yang berambut keriting, berkulit hitam itu adalah preman jelas pernyataan provokatif. Jadi jika ada kelompok-kelompok yang yang membawa narasi
pemakzulan, pemilu curang, rasisme dan lain-lain kepada bapak-bapak Kepolisian tolong segera tangkap dan ciduk mereka," pungkas Mahmud.(Win/Red)
←